Pidie Jaya: gurahonline.com
Mahasiswa Pidie Jaya, deklerasikan diri bahwa mereka siap memenangkan Paslon Bupati dan wakil bupati Pidie Jaya, Priode 2024-2029. Deklerasi digelar di KABI CAFFE/ Meuredu, Pidie Jaya, Kamis, 10/10/2024.
Deklerasi dihadiri ratusan mahasiswa yang saat ini kuliah di Sigli dan kampus sementara Tringgadeng, Pidie Jaya, calon bupati nomor urut 1 SIbral Malasyi, Sekretaris Partai Pengusung dari partai PAN, Wakil ketua DPRK Partai PAN, anggota DPRK termuda partai PAN.
Dalam deklerasi berbentuk diskusi, dengan Tema Masa Depan Mahasiswa dan Kampus di Pidie Jaya.
Satu-persatu mahasiswa dipersilahkan menyampai argumen berbentuk pertanyaan, tentang strategi dan langkah-langkah cabup dalam menyakinkan mahasiswa untuk pro ke nomor 1, tentang kepedulian bupati dalam mencanangkan sarana, meningkatkan kwalitas serta perhatian pemerintah nanti terhadap kampus dan mahasiswa.
Sesi pertama, Mulawasari, mahasiswi Jabal Ghafur, mendapat kesempatan menanyakan, Jika nanti Paslon SABAR menang di pilkada, bagaimana strategi yang akan diterapkan ke dunia pendidikan Pidie Jaya, terutama untuk kampus.
“Bagaimana strategi bapak dalam memajukan pendidikan, terutama pada kampus,” tanya Mulawasari.
Calon bupati nomor urut 1 SIbral Malasyi, dengan tegas menjawab, bahwa dunia pendidikan merupakan perioritas utama yang akan dilakukan setelah pertanian.
“Dunia pendidikan adalah perioritas utama yang akan kami terapkan. Strategi yang akan kami lakukan adalah menjadikan lingkungan pendidikan disukai para anak didik. Prasarana yang memakai dan sarana yang mencukupi. Selain itu, perlu evaluasi dan pengawasan dalam proses belajar mengajar, aturan dan disiplin. Disampin kesejahteraan para pendidik,” ujar Nyak Syi, panggilan intim SIbral Malasyi.
“Untuk dunia kampus, kita akan usaha harus ada kampus yang layak di Pidie Jaya, dengan menghadirkan para dosen berkompeten, sesuai bidangnya. Sehingga para mahasiswa mahasiswi yang lulus disana punya skill sesuai bidangnya masing-masing.”
“Kuliah bukan hanya untuk mendapat gelar saja. Tapi juga harus ada skillnya. Jangan sampai habis kuliah, para mahasiswa hanya bisa honor dan Bakti di kantor pemerintahan. Rugilah, kuliah lama-lama, habis uang, tp honor di kantor pemerintah, dengan gaji dibawah 1 juta. Jangankan mau ganti pakaian, untuk BBM saja minta sama orang tua. Menyedihkan,” ujar Nyaksyi.
“Tapi kembangkan skill, dan daftar di CPNS, itu baru dianggap alumni anak kampus,” sambung Nyak Syie.
“Kami dari pihak pemkab, akan buka CPNS di Pidie Jaya, yang hanya diikutkan oleh warga Pidie Jaya, bukan anak luar,” pungkas Nyak Syie, disambut tepuk tangan meriah.
Acar deklerasi berakhir dengan penanda-tangani isi perjanjian antar SABAR dan Mahasiswa.