Belum Genap Setahun, Proyek Rekonstruksi Perkuatan Tebing Sungai Lawe Bulan Terancam Roboh

proyek rekonstruksi perkuatan tebing sungai lawe bulan yang berlokasi di Desa Pulo Peding Babussalam,(foto dok gurahonline)

Aceh Tenggara: gurahonline.com

Belum genap setahun, proyek rekonstruksi perkuatan tebing Sungai Lawe Bulan di Desa Pulo Peding Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara tahun anggaran 2023 yang menelan anggaran  mencapai milliaran rupiah, terancam roboh.

Amatan, di proyek rekontruksi perkuatan tebing Sungai Lawe Bulan itu, dinding bangunan terancam roboh ke dasar sungai. Pasalnya, timbunan yang ada di atas bangunan sudah terlihat ada amblasan, di beberapa titik dinding tembok penahan yang juga tampak sudah mulai  retak. Kemiringan pada dinding tembok tersebut jelas terlihat dengan kasat mata.

Informasi yang diterima,  untuk biaya pemeliharaan  proyek  pekerjaan tersebut sudah ditarik oleh pihak rekanan diduga  tanpa melakukan pebaikan pada patahan dinding tembok penahan yang kini terlihat mengalami kerusakan.

Baca juga Artikel ini:  Hanura Yakin Salim Fakhry Bisa Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Aceh Tenggara

Menanggapi proyek rekonstruksi perkuatan tebing Sungai Lawe Bulan yang terancam roboh kedasar sungai tersebut, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara Nazmi Desky melalui PPK Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD setempat, Dodi Sukmariga Tajmal saat dikonfirmasi melalui  pesan WhatsApp  belum dapat memberikan keterangan resmi. Kendati pertanyaan lewat pesan tersebut sudah terkirim kepada yang bersangkutan.

Disamping itu, berdasarkan hasil penelusuran leusersatu.co.id, dari halaman web lpse.acehtenggarakab.go.id, proyek rekonstruksi perkuatan tebing sungai lawe bulan desa pulo peding Kecamatan Babussalam di menangkan oleh CV. Karya Nusantara dengan nilai HPS Rp. 1.717.514.000,00.

Sementara, Zonifar Anggara selaku  Direktur CV Karya Nusantara, sebagai pelaksana Proyek Rekonstruksi Perkuatan Tebing Sungai Lawe Bulan Desa Pulo Peding Babussalam mengakui adanya patahan pada dinding tembok penahan pekerjaan tersebut.

Baca juga Artikel ini:  Cuaca Ekstrem, Petani di Aceh Tenggara Panen Padi Lebih Awal

“Patahan pada dinding proyek itu terjadi setelah pekerjaan selesai di PHO, akibat debit air sungai yang tinggi sehingga menyebabkan dinding penahan proyek patah, ” kata Zonifar Anggara saat dikonfirmasi awak media  melalui panggilan telepon WhatsApp, Kamis (23/05/2024).

Disinggung terkait perbaikan pada dinding tembok penahan yang patah tersebut, pihaknya mengaku hanya melakukan timbunan pada sisi tembok penahan yang patah tersebut.

”Kita sudah melakukan penimbunan kembali terhadap material yang amblas diseputaran dinding tembok yang patah terbawa arus sungai untuk berapa banyak jumlah timbunnya saya juga tidak ingat, ” sebutnya.

Diketahui, proyek rekonstruksi perkuatan tebing sungai lawe bulan yang berlokasi di Desa Pulo Peding Babussalam  menelan biaya mencapai milliaran rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Tenggara, TA 2023.

Baca juga Artikel ini:  Ketua PWI Agara : Mari Kita Wujudkan Pilkada Damai Dan Berkualitas Lewat Karya Jurnalistik

Amblasan timbunan dan tampak  adanya patahan pada bangunan tersebut, menimbulkan tanda tanya atas kualitas pekerjaan yang belum genap setahun di bangun itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *