Aceh Tenggara: Gurahonline.com
Petani di Aceh Tenggara memanen padi lebih awal karena hujan deras dan angin kencang mengakibatkan sebagian padi rebah dan roboh ke bawah.
Seorang petani padi yusriana , Kecamatan Lawe Sumur mengaku hujan deras dan angin kencang yang selalu mengguyur Aceh Tenggara membuat sebagian padi milik nya rebah ke bawah.
Menurut yusriana panen padi seharusnya dilakukan pada saat tanaman berumur 95 hari , namun karena cuaca tidak memungkinkan terpaksa memanen padi satu minggu lebih awal untuk menghindari kerugian lebih besar akibat kerusakan gabah.
” Saya memilih melakukan panen lebih awal , karena cuaca tidak mendukung, jika lama di panen takut hasil panen menurun atau gagal panen,” kata yusriana kepada habaaceh.id, Senin (3/6).
Ditempat yang berbeda, Octa petani Kecamatan Bambel menyebutkan hujan deras dan angin kencang mengakibatkan hampir setengah Hektare lahan tanaman padi sawah miliknya mengalami rebah .
Dirinya mengaku, memilih untuk memanen padi lebih awal untuk mencegah kerugian yang lebih besar melihat cuaca saat ini tidak mendukung.
“Saya khawatir dengan kondisi cuaca saat ini dapat membuat padi saya rebah semua, mau tidak mau terpaksa kami akan melakukan panen lebih awal,” ujarnya.
Octa berharap kepada pemerintah daerah setempat untuk segera tanggap merespon kejadian tersebut supaya petani padi tidak rugi lebih besar.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Riskan mengatakan, telah memerintahkan anggota balai penyuluhan pertanian (BPP) kecamatan terjun kelapangan untuk mengecek dan melakukan pendataan terhadap lahan persawahan yang rusak oleh bencana alam angin kencang disertai hujan deras.
“Koordinator BPP kecamatan sedang turun ke lokasi untuk mengecek dan melakukan pendataan,” kata Riskan saat dikonfirmasi,Senin (3/6).
Tempat terpisah, Koordinator BPP Kecamatan Bambel, Ruslianto mengatakan saat ini pihaknya sedang meninjau kelapangan terkait lahan yang terdampak dan melakukan kordinasi dengan kepala bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian setempat.
Ruslianto menyampaikan, sedang meninjau lokasi lahan persawahan yang terdampak di Kecamatan Bambel.
“Saat ini saya sedang meninjau lahan persawahan di Desa Kute Seri dan Desa Biak Muli, Kecamatan Bambel, diperkirakan ada tiga hektare lahan padi rebah akibat hujan deras dan angin kencang,” ungkapnya.
Ruslianto menuturkan untuk tanaman produksi padi para petani tidak mengurangi hasil panen, apabila dibiarkan akan berdampak gagal panen.
” Kita sudah mengarahkan para petani untuk secepatnya melakukan panen melihat kondisi angin kencang dan hujan deras melanda Aceh Tenggara, apabila tidak cepat di panen maka dapat berakibat gagal panen,” ucapnya.