Pidie Jaya:gurahonline.com– Debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya, jadi arena adu tajam visi-misi sekaligus pamer kekuatan mental.
Pasangan nomor urut 01, H. Sibral Malasyi, MA – Hasan Basri, MM (SABAR), tampil garang dan tak memberi celah. Sebaliknya, pasangan nomor urut 02, Dr. Said Mulyadi – Saiful Anwar (MULIA), terkesan limbung.
Dalam tayangan Kompas TV Aceh dan INews TV Aceh, pada jam 15.15 WIB, Paslon 01 (SABAR) unggul telak dengan dukungan (poling) 71%, sementara Paslon 02 (MULIA) harus puas dengan angka 37%.
Debat yang digelar di gedung DPRK Pidie Jaya, pada Sabtu, 16 November 2024, dimulai jam 09 00 sampai jam 12.00 WIB, menjadi ajang dalam meyakinkan publik (pendukung) melalui adu argumen dan gagasan dalam membangun Pidie Jaya ke depan.
Sejak debat dimulai, Paslon nomor urut 01 (SABAR) langsung menginjak pedal gas. Visi misi mereka yang menyentuh berbagai aspek, mulai dari infrastruktur hingga pemberdayaan ekonomi, diurai tanpa basa-basi.
H. Sibral Malasyi bahkan tak segan menantang panelis dengan data konkret dan janji berani. Di sisi lain, pasangan MULIA tampak sibuk menambal celah. Dr. Said Mulyadi berkali-kali mencoba mengambil alih kendali, namun pasangannya, Saiful Anwar, justru tampak grogi dihajar pertanyaan bertubi-tubi, sehingga narasi-narasi yang dikembangkan, jadi bahan ejekan pemirsa, terutama dari pendukung lawan.
Pertanyaan tajam dari lima panelis, termasuk Prof. Husni Jalil dan Teuku Kemal Fasya, seakan menjadi medan tempur. Ketika SABAR mampu menjawab dengan meyakinkan, MULIA justru terlihat gagap-gugup, terutama Saiful yang berulang kali menghindar dengan jawaban klise. Salah satu panelis bahkan menyindir secara halus, mempertanyakan kesiapan mereka memimpin.
Namun, yang paling menyentak adalah ketika isu reformasi birokrasi dan anti-korupsi dilempar ke meja debat. SABAR tanpa ragu menyatakan komitmen membersihkan pemerintahan dari “tikus-tikus berdasi.” Sebaliknya, jawaban MULIA terkesan normatif, seperti mengulang catatan usang tanpa substansi baru. Momen ini menegaskan, siapa yang punya nyali dan siapa yang hanya jual janji.
Diluar perkiraan para pemirsa, seorang pengusaha, SIbral Malasyi, yang dikenal belum begitu berpengalaman dalam dunia politik, tapi mampu mematahkan pertanyaan Dr Said Mulyadi, yang konon sudah puluhan tahun berkiprah di jabatan pemerintahan, termasuk 10 tahun sebagai wakil Bupati Pidie Jaya, namun tidak bisa meyakinkan publik dalam menanggapi dan menjawab pertanyaan Paslon 01 (SABAR).
Bukan hanya itu, paslon SABAR terlihat kompak antara cabup dan cawabup dalam menjawab pertanyaan serta saling melengkapi. Sebaliknya Paslon MULIA, Saiful Anwar seperti tidak mampu membantu Cabubnya, untuk berargumentasi.
Di luar arena, para pemirsa juga tidak pelit memberikan komentar pedas. Banyak yang menyebut pasangan MULIA kurang solid, bahkan ada yang terang-terangan menyatakan “Saiful Anwar seperti beban.” Tak sedikit pula yang memuji pasangan SABAR sebagai kombinasi maut untuk menggebrak Pidie Jaya dalam lima tahun ke depan.
Aminah, salah satu warga, sesuai debat kepada media ini mengatakan, debat hari ini cukup seru, menarik. Namun cukup disayangkan, cabup berpengalaman 10 tahun, kalah dalam berargumen dengan cabup yang sama sekali belum pernah jadi pejabat.
“Dalam pandangan hemat saya, Paslon 01 unggul 85 persen dari pada Paslon 02. Paslon 02 kok bicara kinerja masa lalu saja, bukan masa depan. Padahal kinerja masa lalu beliau juga tidak baik-baik saja, seperti jalan Bidok Lhok Sandeng, dan infrastruktur lainnya, yang belum pernah diperbaiki. Padahal jalan tersebut dibangun oleh Bupati Gade Salam, sudah lebih dari 10 tahun yang lalu,” ujar Aminah.n yang bel
Dengan dominasi di debat ini, SABAR berhasil mencuri hati publik. Namun, politik bukan cuma soal debat. Meski unggul di arena debat, keduanya tetap harus bersaing ketat hingga hari pemilihan. Pertanyaannya kini, apakah MULIA mampu bangkit, atau mereka akan terus terseret arus kemenangan lawan?.