RSUD Kutacane : Dokter Spesialis Juvenita Sartika Siap Layani Penyakit Pada Paru

Aceh Tenggara : gurahonline.com – Demi mendukung pemerintah Aceh Tenggara dalam bidang pelayanan kesehatan, kini dr. Juvenita Sartika sebagai spesialis paru siap melayani pelayanan 24 jam untuk masyarakat yang akan berobat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Sahudin Kutacane Aceh Tenggara.

Hal senada di sebutkan dr. Juvenita Spesialis Paru saat menjawab gurahonline.com pada Rabu (14/08/2024), pihaknya siap melayani masyarakat 24 jam yang ingin berobat penyakit paru di RSUD Sahudin Kutacane. Semoga dapat membantu bagi warga yang ingin berobat, saat ini masyarakat Aceh Tenggara sangat mudah untuk berobat di RSUD Sahudin Kutacane.

Ia menyebutkan, dibukak nya spesialis Paru ini dapat menurunkan resiko penyakit paru di Aceh Tenggara. Dirinya menyarankan kepada masyarakat untuk berhenti merokok serta makan makan yang bergizi untuk dapat mencegah penyakit paru.

Berikutnya, penyakit paru-paru merupakan penyakit yang masih banyak ditemukan di Indonesia, diketahui Indonesia berada diperingkat kedua dunia pengidap penyakit paru paru atau TBC.

Baca juga Artikel ini:  Kegiatan Rutin Posyandu Balita di Desa Tading Niulihi

“Semoga dengan dibukanya layanan spesialis Paru di RSUD Sahudin Kutacane, berharap kasus penyakit paru atau TBC dapat menurunkan khususnya di Aceh Tenggara.

Jenis Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Paru

Beberapa kondisi yang bisa ditangani oleh dokter spesialis paru antara lain adalah:

1. Asma

Asma terjadi karena adanya peradangan pada saluran pernapasan yang menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas dan napas berbunyi mengi. Gejala asma bisa muncul karena pengaruh infeksi, polusi, atau alergi.

2. Infeksi paru

Infeksi paru bisa terjadi karena bakteri, virus, maupun jamur. Infeksi bakteri contohnya adalah tuberkulosis. Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami batuk berdahak lebih dari 2 minggu yang disertai demam, sesak napas, batuk berdarah, dan penurunan berat badan.

3. Penyakit paru interstisial

Penyakit paru interstisial merupakan istilah medis untuk menjelaskan sekelompok masalah paru-paru yang memengaruhi jaringan paru. Gangguan pada jaringan ini dapat merusak struktur dan fungsi paru.

4. Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi di saluran pernapasan dalam waktu yang lama. Umumnya, bronkitis terjadi karena adanya infeksi atau iritasi akibat paparan polusi atau asap rokok. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami batuk-batuk yang disertai dengan dahak berwarna kuning, abu-abu, atau hijau.

Baca juga Artikel ini:  Penentuan 5 Besar Calon Panwaslih Agara Diminta Sesuai Kemampuan Diluluskan

5. Bronkiektasis

Bronkiektasis adalah sebuah kondisi permanen yang membuat saluran udara menjadi lebih lebar daripada ukuran normalnya dan memproduksi lendir secara berlebihan. Hal ini membuat proses bernapas menjadi kurang efektif. Timbulnya lendir berlebihan juga menyebabkan paru-paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi.

6. Penyakit paru obstruktif kronik

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit paru-paru jangka panjang. Contoh PPOK adalah bronkitis kronik dan emfisema. Penderita penyakit ini umumnya akan mengalami batuk berdahak dan sesak napas dalam waktu yang lama.

7. Penyakit paru okupasional

Kondisi ini terjadi ketika penderitanya menghirup zat iritan tertentu, seperti debu, bahan kimia, dan asap secara berlebihan, karena risiko pekerjaan. Zat-zat yang dihirup itu menyebabkan gangguan pada paru-paru, sehingga paru-paru tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca juga Artikel ini:  Universitas Nurul Hasanah Kutacane Gelar Workshop Kewirausahaan

8. Kanker paru

Kanker paru adalah kondisi ketika jaringan kanker terbentuk di organ paru-paru. Kanker paru paling sering dialami oleh perokok, baik perokok aktif maupun pasif. Kondisi ini umumnya memiliki gejala berupa batuk darah, sesak napas, nyeri dada, suara serak, dan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.

Di samping kondisi-kondisi di atas, dokter spesialis paru juga menangani berbagai penyakit atau gangguan pada organ paru lain, seperti emboli paru, efusi pleura, pneumothoraks, pembengkakan paru, dan gagal napas.

Penulis: Az-SKDEditor: Redaktur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *